Homo homini lupus dan 16 istilah sadis lainnya

"Homo homini lupus"

adalah frasa Latin yang berarti "Man is a wolf to man" atau "Man is wolf to his fellow man" dalam bahasa Inggris. Frasa ini mencerminkan pandangan pesimis tentang sifat manusia, menyiratkan bahwa manusia dapat menjadi kejam dan tidak ramah terhadap sesama manusia. Istilah serupa atau pemikiran sejenis seringkali digunakan untuk menyatakan skeptisisme terhadap sifat manusia yang dianggap egois atau kejam terhadap sesama.

Seperti video youtube cover Mikky Oscarino yang membawakan lagu dari band BARBARS yang berjudul Homo Homini Lupus, menggunakan Giar Casio dg 10 dan efek gitar dari BOSS RC30 Loop Station.


1. Homo homini lupus: 




Dalam bahasa Gen Z, bisa diartikan sebagai "People can be savage to each other." Ini merujuk pada situasi atau interaksi di mana manusia bertindak dengan kejam atau tanpa ampun terhadap sesama.

*Contoh: "Did you see the comments on that TikTok? It was total 'homo homini lupus'—people being ruthless!"


2. Bellum omnium contra omnes: 

Dalam konteks Gen Z, mungkin diungkapkan sebagai "It's a battle of everyone against everyone." Ini mencerminkan atmosfer persaingan yang intensif atau rivalitas di dunia online atau kehidupan sehari-hari.

*Contoh: "Black Friday shopping is like 'bellum omnium contra omnes'—everyone fighting for the best deals."


3. Homo homini daemon: 

Dalam bahasa kekinian, bisa diartikan sebagai "Some people are just pure demons to others." Ini merujuk pada perilaku atau sikap yang jahat dan merugikan.

*Contoh: "The way she spread rumors about him was so 'homo homini daemon,' just trying to cause chaos."


4. Homo homini inimicus: 

Dalam bahasa Gen Z, mungkin diungkapkan sebagai "Someone can be a real enemy to someone else." Ini menyoroti hubungan yang penuh konflik atau pertentangan.

*Contoh: "In the world of online gaming, your teammate can turn into your 'homo homini inimicus' if you mess up."


5. Homo homini lupus est, non homo:

Dalam bahasa kekinian, bisa diartikan sebagai "People can be wolves, not humans." Ini mencerminkan pandangan skeptis terhadap sifat manusia yang terkadang lebih mirip predator daripada makhluk sosial.

*Contoh: "When it comes to popularity contests, it's like 'homo homini lupus est, non homo'—everyone looking out for themselves."


6. Homo homini deus: 

Dalam konteks Gen Z, mungkin diungkapkan sebagai "Someone can be a god-like figure to others." Ini bisa merujuk pada seseorang yang memiliki pengaruh besar atau dihormati dalam suatu komunitas.

*Contoh: "Elon Musk is kinda like a 'homo homini deus' in the tech world, everyone looks up to him."


7. Homo homini tortor: 

Dalam bahasa kekinian, bisa diartikan sebagai "People can be real tormentors to others." Ini merujuk pada individu yang menyebabkan penderitaan atau kesulitan bagi sesama.

*Contoh: "Some online trolls are just 'homo homini tortors,' leaving mean comments for no reason."


8. Homo homini veneficus: 

Dalam konteks Gen Z, mungkin diungkapkan sebagai "People can be like social poison to each other." Ini menggambarkan individu yang membawa pengaruh negatif atau merusak dalam suatu komunitas.

*Contoh: "Gossip and drama can turn someone into a 'homo homini veneficus'—spreading negativity everywhere."


9. Homo homini depredator: 

Dalam bahasa Gen Z, bisa diartikan sebagai "People can be predators to others." Ini mencerminkan individu yang mengejar keuntungan atau kekuasaan dengan merugikan orang lain.

*Contoh: "In the business world, some people act like 'homo homini depredators,' taking advantage of others for their own gain."


10. Homo homini sanguinarius: 

Dalam bahasa kekinian, mungkin diungkapkan sebagai "People can have a real bloodthirsty side." Ini merujuk pada individu yang cenderung kekerasan atau agresif.

*Contoh: "In competitive gaming, some players get 'homo homini sanguinarius' when they're losing."


11. Homo homini ultor: 

Dalam bahasa Gen Z, bisa diartikan sebagai "People can be avengers to others." Ini menyoroti kecenderungan seseorang untuk membalas dendam atau menyakiti orang lain sebagai bentuk pembalasan.

*Contoh: "After the breakup, he turned into a 'homo homini ultor'—posting all their secrets online."


12. Homo homini carnifex: 

Dalam konteks Gen Z, mungkin diungkapkan sebagai "People can be executioners to others." Ini mencerminkan seseorang yang mungkin merusak atau mengakhiri hubungan dengan cara yang sangat drastis.

*Contoh: "Breaking up with someone over text is like being a 'homo homini carnifex'—cold and heartless."


13. Homo homini daemonium: 

Dalam bahasa kekinian, bisa diartikan sebagai "People can be real demons to each other." Ini mencerminkan individu yang menyebabkan masalah atau kekacauan dengan niat jahat.

*Contoh: "Spreading false rumors about someone is just being a 'homo homini daemonium'—pure chaos."


14. Homo homini pestis:

Dalam bahasa Gen Z, mungkin diungkapkan sebagai "People can be like a social plague to each other." Ini menggambarkan individu atau perilaku yang merusak atmosfer atau kesejahteraan komunitas.

*Contoh: "Constant negativity can turn someone into a 'homo homini pestis'—bringing everyone down."


15. Homo homini corruptor: 

Dalam bahasa kekinian, bisa diartikan sebagai "People can be corruptors of others." Ini merujuk pada individu yang mempengaruhi orang lain dengan cara yang merugikan atau merusak.

*Contoh: "Getting someone into bad habits can make you a 'homo homini corruptor'—leading them down the wrong path."


16. Homo homini cruciator: 

Dalam konteks Gen Z, mungkin diungkapkan sebagai "People can be real tormentors of each other." Ini menggambarkan individu yang sengaja menyebabkan penderitaan atau kesulitan bagi sesama.

*Contoh: "Bullying someone online is a classic example of being a 'homo homini cruciator'—causing pain from behind a screen."


Comments