Gempa Dahsyat Guncang Thailand: Ribuan Korban dan Kerusakan Meluas

⏬ Auto Scroll

Gempa Dahsyat Guncang Thailand: Ribuan Korban dan Kerusakan Meluas

Bangunan runtuh akibat gempa bumi di Bangkok, Thailand.Kerusakan Akibat Gempa Bumi di Bangkok

Pada tanggal 28 Maret 2025, gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang Asia Tenggara, dengan episentrum terletak di dekat Mandalay, Myanmar. Guncangan dahsyat ini tidak hanya berdampak parah di Myanmar tetapi juga menyebabkan kerusakan signifikan di Thailand, khususnya di Bangkok. Gempa ini menelan ribuan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan infrastruktur yang luas.

Dampak di Thailand

Di Thailand, gempa ini menyebabkan setidaknya 10 orang tewas dan 68 lainnya luka-luka. Delapan dari korban tewas terjadi di Bangkok akibat runtuhnya gedung pencakar langit yang sedang dalam konstruksi di distrik Chatuchak. Bangunan setinggi 30 lantai tersebut ambruk, menjebak puluhan pekerja di bawah reruntuhan. Upaya penyelamatan terus dilakukan untuk menemukan korban yang masih hilang.

Guncangan juga dirasakan di berbagai wilayah Thailand lainnya, termasuk Chiang Mai dan sebagian besar wilayah utara. Di Chiang Mai, beberapa bangunan mengalami retak, sementara di Lampang, rumah sakit setempat melaporkan kerusakan pada dinding dan langit-langit yang runtuh. Di Mae Hong Son, sebuah paviliun di lokasi wisata roboh dan beberapa pohon tumbang akibat gempa.

Respon Pemerintah Thailand

Pemerintah Thailand segera merespons bencana ini dengan mengumumkan status darurat di Bangkok dan beberapa provinsi lainnya yang terdampak. Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt, menginstruksikan taman-taman kota seperti Lumphini, Benchasiri, Benjakitti, dan Chatuchak untuk tetap buka sepanjang malam guna menampung warga yang kehilangan tempat tinggal atau takut kembali ke rumah mereka. Sekitar 400 orang dilaporkan mengungsi di taman-taman tersebut pada malam setelah gempa.

Kementerian Transportasi menambah armada bus umum untuk mengatasi kekurangan transportasi, sementara manajemen Bandara Suvarnabhumi menyediakan layanan shuttle bus sementara untuk mengatasi kekurangan taksi yang menuju dan dari bandara. Kementerian Pendidikan juga memerintahkan penutupan sekolah-sekolah di seluruh negeri sebagai langkah pencegahan.

Penyebab Gempa

Gempa ini disebabkan oleh aktivitas di Sesar Sagaing, yang merupakan batas antara lempeng tektonik India dan Eurasia. Jenis pergerakan yang terjadi adalah "strike-slip faulting," di mana lempeng-lempeng tersebut bergerak saling berlawanan secara horizontal. Kedalaman gempa yang dangkal, sekitar 10 km, memperparah dampaknya, menyebabkan kerusakan yang lebih luas dan guncangan yang lebih kuat dirasakan di permukaan.

Upaya Penyelamatan dan Bantuan Internasional

Upaya penyelamatan terus berlangsung dengan tim-tim SAR yang bekerja tanpa henti untuk menemukan dan menyelamatkan korban yang terjebak di bawah reruntuhan. Organisasi internasional seperti WHO dan Palang Merah telah mengirimkan bantuan dan tim medis ke daerah-daerah terdampak. Beberapa negara, termasuk Uni Eropa, Prancis, dan Amerika Serikat, telah menawarkan bantuan dan dukungan dalam upaya pemulihan pasca-bencana.

Gempa bumi yang melanda Thailand dan Myanmar pada Maret 2025 ini merupakan pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Kerjasama antara pemerintah, organisasi internasional, dan masyarakat sangat krusial dalam upaya penyelamatan dan pemulihan pasca-bencana. Semoga upaya yang dilakukan dapat membantu meringankan penderitaan para korban dan mempercepat proses pemulihan di wilayah-wilayah yang terdampak.
#GempaThailand #BencanaAlam #KorbanJiwa #KerusakanInfrastruktur

Comments

Mikky Oscarino blog

Show more