Kenapa Lo Jago Ngasih Saran ke Orang, Tapi Hidup Sendiri Berantakan?

⏬ Auto Scroll

Lo sadar gak, kita tuh kayak life coach buat temen, tapi buat diri sendiri malah goblok?

Ilustrasi cowok dengan ekspresi bingung di sofa, dikelilingi bubble chat tentang keahliannya memberi saran ke orang lain tapi kesulitan mengatur hidup sendiri.


Lo bisa kasih saran ke temen soal toxic relationship, cara move on, atau bahkan strategi finansial buat keluar dari siklus utang. Tapi giliran lo sendiri yang kena masalah? Auto amnesia!

"Kenapa ya, pas orang lain curhat, kita bisa jernih banget mikirnya, tapi buat diri sendiri malah kayak nyetir di kabut tebel?"

Otak Kita Emang Didisain Buat Ngelawak?

Menurut riset dari Harvard Business Review, ada yang namanya Solomon’s Paradox—fenomena di mana kita lebih bijak dalam ngasih saran ke orang lain dibanding nyelesain masalah sendiri. Kenapa? Karena pas mikirin masalah orang lain, otak kita pake sudut pandang eksternal, lebih objektif, dan nggak terikat emosi.

"Tapi pas giliran masalah sendiri, emosi kita kayak anak kecil ngamuk di minimarket. Susah dikontrol!"


Logika VS Emosi: Duel Abadi

Otak kita punya dua sistem berpikir: sistem rasional (logika) dan sistem emosional (intuisi).

🧠 Logika: "Gampang, tinggal blokir dia dan fokus ke hidup lo!" ❤️ Emosi: "Tapi... tapi... gimana kalau dia berubah dan sadar kalau gue itu yang terbaik?"

Hasilnya? Minggu ini lo blokir, minggu depan lo nge-stalk.


Kenapa Kita Jago Ngasih Saran, Tapi Payah Nerapin Sendiri?

Fenomena ini bukan sekadar "ah, manusia emang gitu." Ada penjelasan psikologisnya yang bikin lo mikir, anjir, masuk akal juga!

1️⃣ Distant Self-Talk Theory 🧠 → Otak kita lebih jernih kalau lihat masalah dari luar. Makanya, pas temen curhat, lo bisa kasih solusi cerdas. Tapi pas diri sendiri? Nge-lag. → Studi dari Ethan Kross (University of Michigan) nunjukin kalau ngomong ke diri sendiri pakai kata “lo” atau nama sendiri bisa bantu mikir lebih objektif. Jadi, coba deh, pas galau lo bilang: "Bro, (sebut nama lo sendiri), lo tau ini cuma efek dopamine withdrawal doang, kan?" → Studi tentang self-talk dan pengambilan keputusan

2️⃣ Efek “Tahu Tapi Gak Bisa” → Lo bisa ngerti logika, tapi eksekusi tuh beda cerita. Karena eksekusi butuh habit, bukan cuma insight.Teori Action-Intention Gap: Lo tau olahraga bagus buat kesehatan, tapi tetep males mulai. Sama kayak lo tau harus move on, tapi tetep ngestalk akun fake. → Penelitian tentang action-intention gap

3️⃣ Emosi Bikin Lo Goblok (Sorry, But It’s True) → Kalau temen lo yang kena, lo bisa analisis pake logika. Tapi pas lo sendiri, lo lagi drowning dalam serotonin dan hormon cinta palsu. Otak lo literally kayak mabok, jadi gak rasional.Studi Neuroscience: Bagian otak yang ngontrol logika & emosi tuh beda jalur. Kalau emosi lagi naik, bagian logika lo ketindih. Jadi, waktu lo bilang "gue gak akan chat dia lagi," terus besoknya lo chat: "hei... kucing lo masih sehat?" Itu normal. →  Riset tentang hubungan emosi dan keputusan


Kita Semua Aktor di Drama Kita Sendiri

Kalau temen lo yang kena masalah, lo ngeliat dari luar. Tapi kalau lo yang kena? Lo ada di dalam cerita itu.

Makanya pas temen lo galau soal mantannya, lo bisa bilang: "Udah lah, bro, move on!" Tapi pas lo sendiri yang galau? Tiba-tiba lo jadi scriptwriter film romantis, bikin skenario yang bikin dia balik.

"Ternyata kita lebih pinter jadi sutradara buat orang lain, tapi kalau giliran diri sendiri, kita aktor yang kejebak di naskah yang sama berulang kali."


Gimana Cara Ngalahin Bias Ini?

“Jadi Orang Ketiga Buat Diri Sendiri” → Tulis saran lo buat diri sendiri kayak lo nulis buat temen. → Pake voice note, rekam curhatan lo sendiri, terus dengerin ulang kayak lo lagi nasihatin orang lain.

Terapin “5 Detik Rule” dari Mel Robbins → Kalau lo udah tau harus ngelakuin sesuatu (tapi otak lo males), hitung mundur dari 5 terus langsung LAKUKAN. Tanpa mikir. Karena makin lama lo mikir, makin banyak alasan buat gak ngelakuin. → Metode 5 detik Mel Robbins

Hack Otak Lo Sendiri → Ganti pertanyaan dari "Kenapa gue gini?" jadi "Apa langkah paling kecil yang bisa gue ambil sekarang?" → Karena otak lo suka action kecil yang gampang, bukan revolusi besar yang serem. → Riset tentang perubahan kebiasaan

Anggap Diri Lo Orang Lain
Tanya ke diri sendiri: "Kalau ini masalah temen gue, gue bakal nyaranin apa?" Ini bisa bantu otak lo ngeliat dari perspektif yang lebih objektif.

Jangan Nanya 'Kenapa', Tapi 'Bagaimana'
Alih-alih tanya "Kenapa gue gini?" yang bikin overthinking, coba tanya: "Gimana cara gue keluar dari ini?"

Punya 'Sahabat Brutal'
Temen yang bakal ngetawain lo kalau lo mulai goblok. Bukan toxic, tapi realistis.

Akhir Kata: Lo Mau Jadi Penonton atau Pemain?

Lo bisa terus jadi life coach buat orang lain sambil stuck di hidup lo sendiri. Atau... lo mulai terapin saran lo buat diri sendiri.

Pilihan ada di lo.

"Jangan sampai lo jadi motivator buat semua orang, tapi hidup lo sendiri kayak sinetron tanpa ending."


#SelfImprovement #Psikologi #Mindset #Overthinking #Motivasi #KenapaGueGini #FaktaUnik #RelateBanget #HabitLoop #MentalHealth

Comments

Mikky Oscarino blog

Show more